99 CAHAYA DI LANGIT EROPA


’99 Cahaya di Langit Eropa’ merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Sebuah film bercerita tentang kehidupan sepasang suami-istri Hanum Salsabiela (Acha Septriasa) dan Rangga Almahendra (Abimana Aryasatya) yang tinggal di Eropa dalam rangka kuliah. Sebuah fim yang menceritakan cara mereka beradaptasi di negeri orang, bertemu teman-teman baru, toleransi antarumat beragama, hingga akhirnya mereka dituntun kepada rahasia besar Islam di benua Eropa. Film ini dibuka oleh adegan anak-anak yang sedang belajar sejarah di kelas. Seorang guru sedang menceritakan sejarah penaklukan Austria oleh Turki di bawah kepemimpinan Kara Mustafa Pasha. Adegan anak-anak sudah selesai, dilanjutkan oleh adegan Hanum yang sedang memotret tempat-tempat di Austria lalu ia menemukan tempat kursus bahasa Jerman. Di tempat kursus itulah, Hanum bertemu dengan seorang wanita Turki anggun bernama Fatma Pasha (Raline Shah). Fatma Pasha inilah yang nantinya berteman dengan Hanum dan menjadi perantara awal Hanum-Rangga untuk mengetahui lebih dalam tentang Islam di Eropa.

Film ini menyuguhkan pemandangan berbagai negara di Eropa. Selama menonton film ini, tidak henti-hentinya saya ber-“wow” dan “woah” karena takjub akan keindahan arsitektur tempat-tempat dan pemandangan di Eropa yang indah. Tempat-tempat tersebut ternyata mengandung sejarah Islam di sana. Di film ini, saya menemukan kesamaan antara Monumen Arch d’ Triumphe Paris dan Tugu Yogyakarta jika ditarik garis lurus. Namun, yang membuat saya takjub adalah ternyata monumen di Paris itu jika ditarik garis lurus ke timur ternyata terhubung dengan Ka’bah.  Jadi, kalau penasaran tentang Eropa dan sekaligus ehem, ingin memperdalam Islam, film ini sangat direkomendasikan. Alur cerita film ini bagus, bisa membuat penonton tidak terasa kalau ternyata sudah dua jam berlalu. Film ini sukses membuat penonton terhanyut akan ceritanya. Alur yang tidak diburu-buru membuat penonton senang mengikuti film ini ditambah lagi cara memotong adegan film, bikin penasaran tingkat dewa lah karena ternyata film ini ada bagian 2. Ada salah satu quote di film ini yang menurut saya bagus “Menjadi agen muslim tidak harus dengan pedang, tetapi dengan hati“. Adegan Rangga saat adzan di menara Eifell juga membuat saya terenyuh.

loading...

No comments

Powered by Blogger.